WNI di Kum Iran: “Hidup Masih Berjalan Normal Meski Konflik Memanas”
Kum, Iran – Ketegangan antara Iran dan Israel kembali meningkat tajam pasca-serangan Israel ke wilayah Iran pada Jumat, 13 Juni dini hari waktu setempat. Salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran, Sayid Idrus Alhamid, menyampaikan kondisi terkini dari kota Kum, yang terletak sekitar 125 kilometer dari ibu kota Teheran.
Menurut penuturan Idrus, Israel melancarkan serangan secara terus-menerus dalam beberapa hari terakhir. Salah satu target serangan bahkan mencakup gedung media pemerintah di Teheran, sebuah tindakan yang memicu kemarahan luas di kalangan rakyat dan pemimpin Iran.
“Militer Iran merespons dengan janji pembalasan setimpal. IRGC (Iranian Revolutionary Guard Corps) menyatakan bahwa serangan sebelumnya hanyalah awal dari rangkaian balasan yang lebih besar,” ujar Idrus melalui sambungan langsung.
Situasi tersebut memicu kekhawatiran sebagian masyarakat, terutama di Teheran. Beberapa penduduk dilaporkan memilih meninggalkan kota. Namun, kehidupan di ibu kota Iran dan kota-kota lainnya tetap berlangsung normal.
“Supermarket masih buka, toko-toko tetap beroperasi, kantor dan bank pun masih melayani masyarakat seperti biasa,” lanjut Idrus.
Kehidupan Normal Meski Ada Ancaman Rudal
Kendati Iran menjadi sasaran rudal Israel, kehidupan warga belum terganggu secara signifikan. Bahkan, suasana sehari-hari tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan massal. Tidak ada sirine peringatan seperti yang sering terdengar di Tel Aviv atau Haifa. Tidak ada juga instruksi dari pemerintah untuk berlindung di bunker-bunker bawah tanah.
Pemeriksaan keamanan memang diberlakukan di sejumlah titik masuk kota, terutama di dekat area sensitif seperti bandara domestik dan instalasi militer. Namun, tidak ada pembatasan pergerakan yang ketat. “Checkpoint dilakukan sekadar untuk identifikasi dan pemeriksaan kendaraan,” jelasnya.
Evakuasi Warga Asing Mulai Disiapkan
Seiring meningkatnya eskalasi konflik, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran telah mengeluarkan formulir evakuasi bagi WNI. Meski demikian, Idrus menyatakan bahwa dirinya memilih untuk tetap berada di Iran.
“Saya merasa aman dan masih bisa menjalankan tugas sebagai kontributor media. Selama kondisi memungkinkan, saya akan tetap di sini untuk melaporkan situasi langsung dari lapangan,” katanya.
Pesan Pemerintah Iran: “Tetap Tenang dan Terus Beraktivitas”
Menariknya, di tengah suhu politik dan militer yang memanas, pemerintah Iran tidak mengeluarkan larangan atau pembatasan terhadap aktivitas warga. Dalam pernyataan resmi yang dikirimkan melalui pesan singkat ke ponsel penduduk, pemerintah menyampaikan imbauan agar masyarakat tetap tenang.
“Pemerintah menyampaikan dua kemungkinan dalam menghadapi situasi ini: kita akan menang atau mati syahid. Dengan semangat itu, masyarakat diharapkan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa,” jelas Idrus.
Penutup: Di Tengah Konflik, Warga Tetap Tangguh
Konflik bersenjata yang melibatkan dua kekuatan besar di kawasan Timur Tengah memang menciptakan kekhawatiran global. Namun, situasi di Iran dari kacamata warga sipil menunjukkan wajah lain: keteguhan, ketenangan, dan kesadaran tinggi akan risiko, tanpa tergelincir pada kepanikan massal.
Kehadiran WNI seperti Sayid Idrus Alhamid yang masih tetap bertugas menjadi jendela informasi berharga bagi publik Indonesia untuk memahami situasi sesungguhnya di lapangan. Di tengah kabut konflik dan dentuman rudal, kehidupan warga Iran, secara mengejutkan, masih berjalan seperti biasa.
https://www.youtube.com/watch?v=SjrPSz6V6tQ