Berita ini tentang:
- Kompas TV Rasionalisasi, Banyak Karyawan Harus Angkat Kaki
- Rightsizing Kompas TV: Banyak yang Harus Pamit
- Kompas TV PHK Ratusan Orang, Dunia Media Lagi Sulit
- Ada Gelombang Layoff di Kompas TV, Ini Alasannya
- Kompas TV "Beres-Beres", Banyak yang Kena Dampaknya
- Kompas TV Kurangi Karyawan, Efek Tekanan Ekonomi?
- Kabar Duka dari Kompas TV: PHK Massal Terjadi
- Kompas TV Lakukan Efisiensi, Ratusan Harus Sayonara
- Karyawan Kompas TV Kena Reshuffle, Bukan Biasa-Biasa Aja
- Kompas TV Guncang Internal, Ratusan Orang Harus Relakan Kursi
Kompas TV "Beres-beres Tim", Ratusan Orang Harus Angkat Koper

Ada kabar sedih dari dunia pertelevisian Indonesia. Kompas TV, salah satu pemain besar di ranah berita, sedang menjalani proses "beres-beres" alias restrukturisasi internal. Hasilnya? Ratusan karyawan dari berbagai divisi mesti mengucap selamat tinggal.
Dari tim pemberitaan, produksi acara, bagian teknis, sampai ke sales dan marketing—semuanya kena imbas. Gelombang PHK ini nggak pandang bulu, nyapu hampir semua departemen di kantor pusat Jakarta.
Tapi ini bukan cuma soal angka. Di balik setiap nama yang masuk daftar layoff, ada cerita perjuangan, loyalitas, dan kerja keras buat ngebangun konten-konten berkualitas yang selama ini kita tonton.
Keputusan ini diambil bukan tanpa beban. Ada beberapa alasan besar di baliknya:
- Ekonomi Lagi Seret: Pemasukan dari iklan menurun karena kondisi ekonomi nasional yang lagi gak stabil. Inflasi dan pertumbuhan yang melambat bikin para pengiklan jadi lebih hati-hati keluarin budget.
- Iklan Pemerintah Makin Seret: Alokasi dana iklan dari pemerintah ke media juga makin dipangkas, makin bikin napas industri media tersengal.
Meski berat, Kompas TV menegaskan bahwa para karyawan yang terdampak bakal tetap dapat hak-hak mereka, termasuk pesangon sesuai aturan undang-undang ketenagakerjaan.
Semoga semua yang terdampak bisa segera dapet jalan dan rezeki baru ya. Dunia media memang lagi nggak mudah, tapi kita percaya, selalu ada cahaya di ujung lorong.