Joget DPR di Tengah Derita Rakyat: Aksi Massa Berujung Tragedi
Ketika Tawa Legislator Memantik Api Amarah di Jalanan Jakarta
Kenaikan Gaji DPR dan Joget Viral: Pemicu Ledakan Demonstrasi Besar
Ojek Online Tewas, Demo di DPR Membara Setelah Joget Anggota Dewan
Gelombang Aksi 28 Agustus: Rakyat Marah pada Elite Parlemen
Joget Ria di Ruang Sidang, Duka di Jalanan Ibu Kota
Dari Joget ke Kerusuhan: Demonstrasi DPR yang Berakhir Tragis
Rakyat Tertekan Ekonomi, DPR Tingkatkan Gaji dan Tunjangan Fantastis
Affan Kurniawan, Nama yang Jadi Simbol Perlawanan Rakyat
Krisis Kepercayaan: DPR, Joget Viral, dan Tumpahnya Amarah Publik
Jakarta – Gelombang protes besar mengguncang ibu kota pada 25 dan 28 Agustus 2025. Ribuan buruh, mahasiswa, hingga elemen masyarakat lain berkumpul di depan Gedung DPR RI. Mereka menyuarakan kekecewaan terhadap keputusan legislatif yang dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil.
Pemicunya adalah keputusan kenaikan gaji pokok dan tunjangan anggota DPR yang menembus Rp 104 juta per bulan. Dari jumlah tersebut, tunjangan perumahan mencapai Rp 50 juta, angka yang dianggap tidak sejalan dengan kondisi rakyat yang sedang bergulat dengan tekanan ekonomi.
Kemarahan publik semakin memuncak setelah sebuah video memperlihatkan sejumlah anggota dewan berjoget ria di ruang sidang. Rekaman itu viral di media sosial, memantik kritik tajam karena dianggap melukai perasaan masyarakat yang tengah menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok.
Aksi demonstrasi yang semula berlangsung damai berubah ricuh di kawasan Pejompongan. Bentrokan antara massa dan aparat tak terhindarkan. Tragedi terjadi ketika seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan meregang nyawa setelah tertabrak kendaraan taktis Brimob. Kejadian itu menambah gelombang simpati sekaligus memperbesar kemarahan publik.
Pengamat politik menilai, insiden ini menjadi titik balik hubungan antara rakyat dengan wakilnya di parlemen. Di saat rakyat menuntut keadilan dan perbaikan ekonomi, simbol perilaku elite yang dianggap tidak peka justru memperdalam jurang ketidakpercayaan.
Aksi susulan dikabarkan masih berpotensi terjadi, mengingat berbagai organisasi masyarakat menyatakan belum puas dengan respons pemerintah maupun DPR atas tuntutan demonstran.
Tragedi Affan Kurniawan kini menjadi simbol perlawanan masyarakat yang menolak kesenjangan antara kehidupan elite politik dengan realitas rakyat. Pertanyaan besar pun mengemuka: sejauh mana wakil rakyat mampu kembali merebut kepercayaan publik yang kian terkikis?
https://www.youtube.com/watch?v=4E3i_L5rGv8