by

Sikap Wartawan ketika Narasumber Tidak Bersedia Dikonfirmasi

TASIKMALAYA, LANGSUNG VIRAL DOT COM – Ini hanya obrolan atau tulisan ringan saja ya pak, tidak usah dimasukan ke hati. Saya akan menulis tentang Bagaimana Sikap seorang Wartawan ketika Narasumber yang dia butuhkan sebagai syarat pelengkap tulisan beritanya ternyata Tidak Bersedia Dikonfirmasi / tidak mau dipintai keterangan / penjelasan.

Alur Proses Kerja Jurnalistik Wartawan itu adalah dia Langsung menuju ke Lokasi kejadian lalu mencari tahu kebenaran terjadinya kejadian dimaksud. Seorang wartawan akan mencari orang-orang yang bisa dijadikan Narasumber di lokasi kejadian yang dipandang bisa memberikan informasi akurat dan dapat dipercaya serta bertanggung jawab dengan yang dinyatakannya perihal kejadian yang terjadi disana, istilahnya mencari orang yang bisa dijadikan Narasumber.

Disamping Narasumber yang berasal dari Warga sekitar yang melihat secara langsung terhadap kejadian atau yang pertama kali mengetahui kejadian dimaksud, seorang Wartawan juga seyogyanya harus menemui Aparatur Pemerintahan setempat (RT, RW, Kepala Dusun, Kepala Desa, Camat dan sebagainya) untuk dimintai keterangan, dalam hal ini untuk sebagai orang yang dikonfirmasi tentang kebenaran kejadian tersebut, sehingga akan lebih menguatkan status kredibelitas pemberitaan karena beritanya sudah terkonformasi oleh sumber yang kompeten yaitu dari Arapat Pemerintahan setempat.

Tetapi, bagaimana jika Narasumber (Aparatur Pemerintahan dan atau Warga Sipil dan lain-lain) yang dibutuhkan oleh Wartawan adalah Tidak Bersedia untuk dikonformasi (tidak mau dipinta keterangan / penjelasan)?, maka ada beberapa pilihan yang bisa dilakukan oleh seorang Wartawan, yaitu :

1. Jika ada dan memungkinkan, Wartawan bisa mencari Narasumber lain yang sepadan dengan Narasumber yang tidak bersedia diwawancara / dikonfirmasi tersebut.

2. Tetap memuat berita apa adanya, lalu disebutkan / dijelaskan didalam teks berita bahwa Wartawan tersebut sudah berusaha semampu wartawan untuk mengkonfirmasi ke Narasumber yang lebih kompeten, tetapi Narasumbernya tidak bersedia dikonfirmasi. Begitu saja, maka beres urusan dan tugas kewajiban Wartawan.

3. Melakukan pendekatan pribadi secara Santai (ngobrol ringan dengan pembahasan yang berbeda pada waktu dan kesempatan yang berbeda) kepada Narasumber yang sebelumnya tidak mau / tidak bersedia dikonfirmasi. Karena bisa saja karena calon Narasumber itu merasa Asing, Canggung dan lain-lain dengan Wartawannya, maka perlu dilakukan pengenalan secara Lemah Lembut dengan Tatakrama Sopan Santun yang dikedepankan. Itu jika memungkinkan dan waktunya panjang, Tetapi jika Wartawan tersebut sangat padat waktunya, dan tidak sempat untuk melakukan obrolan ringan bersahaja semacam demikian, maka Ya Sudahlah, pilih saja Nomor 2 (dua).

Sehingga, bisa ditarik kesimpulan bahwa yang paling sangat memungkinkan adalah memilih jalur gerak cepat yaitu dengan memilih Point 2, yaitu Wartawan tetap menulis berita dimaksud dengan menerangkan di dalam tulisan beritanya bahwa sebagian Narasumber tidak bersedia dikonformasi. Nah, nanti kan jika ada Hak Jawab dari Narasumber kepada Redaksi, maka tinggal dibuat lagi berita baru yang berhubungan dengan berita sebelumnya yang belum ada bagian konformasi itu. Juga diberikan Catatan plus Link di berita awal (berita yang belum ada konfirmasi) bahwa Narasumber sudah memberikan hak jawab, sertakan link ke berita terbaru-nya (Artikel Berita yang ada pernyataan Hak Jawab dari Narasumber).

Demikian, ini adalah Artikel Blog ya teman-teman, jadi tulisannya ya ringan saja lah, hee, Semoga ada manfaatnya. (Pipih Pirmansyah – Blogger Vlogger Kurator LangsungViral.com – Wartawan SaktiMediaNews.ID – WA: 08-5353-99-4262).

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *