by

Salira Ajak Para Petani Generasi Milenial untuk Mina Padi

Salira Ajak Para Petani Generasi Milenial untuk Mina Padi

Langsung Viral com – Sebuah Kelompok Tani Ternak di Tasikmalaya bernama Kelompok Tani Ternak Salira Leuwiseeng, yang beralamat lengkap di Kampung Leuwiseeng, Desa Sukaherang, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat tengah terus memperkenalkan Program Minapadi di wilayahnya.

Dengan bantuan Media Sosial dan juga Situs / Website Resminya di www.salira.co.id dan di www.minapadi.com , Pipih (36) sebagai Ketua Kelompok Tani itu berharap Program Minapadi bisa lebih dikenal dan membudaya di Tasikmalaya, khususnya di Desa Sukaherang Singaparna, harap nya.

Minapadi sendiri adalah suatu bentuk usaha pertanian yang dikombinasikan atau digabung dengan usaha perikanan. Jadi dalam suatu lahan ditanam padi juga ditebar ikan dalam waktu bersamaan. Sehingga nantinya Petani akan mendapatkan dua keuntungan ketika panen, yaitu Panen Gabah padi dan juga Panen Ikan, terang Pipih pada (26/1/2019) di Kolam Sawah Salira, Tempat Uji coba Mina padi Kelompok Tani tersebut.

Secara Logika dan kenyataan memang banyak keuntungan dari Sistem Minapadi tersebut yaitu diantaranya Tanaman Gulma Pengganggu Padi menjadi berkurang bahkan tidak ada karena Gulma tersebut dimakan oleh ikan, lalu Padi menjadi lebih bagus pertumbuhannya karena mendapatkan pasokan pupuk alami yang cukup dan memadai yang berasal dari kotoran ikan, “Hama-hama yang biasa menyerang Padi juga berkurang, karena Hama nya dimakan Ikan”, terang Pipih.

Pipih mengakui bahwa memang masih ada beberapa kendala besar untuk Minapadi di Desanya itu yaitu terkait Hama. “Disini banyak Biawak dan Sero / Linsang yang datang naik dari Sungai, terus masuk ke Kolam Sawah Petani yang diminapadikan”, keluhnya.

Dan untuk mengatasi Hama Biawak dan Linsang atau dalam bahasa Sunda suka disebut Sero itu yaitu dengan Pemagaran yang Kokoh dan Rapat di sekeliling Kolam Sawah Petani, dan itulah yang menjadi kendala besarnya, karena tidak mudah dan tidak murah untuk melakukan pemagaran kolam sawah. “Petani disini banyak yang mengeluh tidak bisa memagar sawah karena biayanya memang mahal”, pungkas nya. (LV – PP)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *