
Langsung Viral com – Kabupaten Tasikmalaya, khususnya Kecamatan Singaparna adalah sudah terkenal sejak zaman dahulu sebagai Basis Perikanan. Berbagai jenis ikan air tawar dihasilkan dari daerah itu. Sebagaimana pepatah, dimana ada gula maka semut pun akan kerap menghampirinya. Demikian juga dengan perikanan, ketika di suatu wilayah subur dengan perikanan maka Hama Pemangsa pun mendekatinya.
Beberapa Hama untuk Usaha Perikanan adalah Hewan Linsang Air atau lebih dikenal dengan sebutan Sero untuk di Priangan Timur ini, selanjutnya Hewan Biawak juga sangat dirasakan merugikan usaha budidaya ikan air tawar karena kedua hewan tersebut mampu mengangkut banyak sekali ikan dalam sekali serang, tidak seperti halnya ular yang memang sangat sedikit menghabiskan ikan nya.
Salah-satu usaha Budidaya ikan yang digabungkan dengan Menanam Padi disebut Mina Padi. Jadi, Usaha Minapadi adalah gabungan dari usaha membudidayakan ikan dengan menanam padi dalam satu tempat secara bersamaan waktunya.
Ada Beberapa keunggulan Usaha Minapadi ini yaitu :
- Kondisi padi menjadi sehat (jarang terserang penyakit) karena hama-hama padi akan secara otomatis dimakan oleh ikan-ikan yang bertebaran di area sawah Minapadi tersebut
- Minapadi tidak membutuhkan pemupukan pupuk kimia dan tidak memerlukan semprot hama dengan pestisida.
- Hasil padi menjadi kategoti Padi Organik karena Padi hasil Minapadi adalah tidak menggunakan pupuk kimia dan padi nya tidak di sempot oleh obat hama pestisida yang berbahaya untuk tubuh manusia jika termakan dalam konsumsi jangka panjang.
- Petani menjadi memiliki dua hasil tani yaitu Ikan dapat, kemudian padi nya juga dapat.
Dibalik semua kehebatan Sistem Mina Padi ini, ternyata ada beberapa kendala yang cukup serius yang dihadapi para petani di Kabupaten Tasikmalaya khususnya di Kecamatan Singaparna, lebih khususnya lagi di Desa Sukaherang yaitu sampai dengan sekarang para petani merasa khawatir bahkan takut / tidak mau untuk menjalankan mina padi karena takut dengan Hama Sero atau Linsang Air dan juga Hama Biawak.
Linsang Air dan Biawak memang tumbuh subur berkembang biak dengan baik di Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya karena di daerah ini adalah memang masih terdapat banyak Sungai Besar yang mengalir dari Hulu, dari Pegunungan (Gunung Galunggung) menuju ke Pantai Laut Selatan (dekat Pamijahan). Sungai-sungai tersebutlah yang menjadi tempat habitat Sero dan Biawak sehingga mereka betah berada di Tasikmalaya.
Semakin Terus Menipisnya stok ikan-ikan yang ada di dalam air sungai karena pemburuan ikan secara liar oleh penduduk setempat yaitu dengan cara di setrum membuat populasi ikan di sungai menjadi punah karena ikan-ikan kecil / anak ikan ikut mati ketika di setrum. Hal tersebut menjadikan Sero dan Biawak kehilangan makanannya, yang akhirnya kedua hewan buas dan liar tersebut masuk ke Kolam-kolam ikan dan ke sawah-sawah Minapadi milik Warga.
Ada beberapa metode / cara untuk bagaimana usaha Minapadi warga menjadi terhindar dari ancaman hama Sero dan Biawak yaitu :
- Dengan membenteng sekeliling area pesawahan dengan benteng yang cukup kokoh misalnya dengan Bata Press seperti yang dilakukan salah-seorang Petani asal Kampung Leuwiseeng Desa Sukaherang Kecamatan Singaparna Tasikmalaya, Ibu Ade Nurjanah. Tetapi tentunya hal itu butuh modal yang besar untuk biaya benteng tersebut.
- Memagar sekeliling Sawah MinaPadi dengan pagar kawat yang tidak memungkinkan Sero dan Biawak bisa masuk, setinggi dua meter. itu juga butuh modal besar untuk pembelian pagar kawat nya. Dan saya kita lebih baik menggunakan metode nomor 1 yaitu dengan benteng bata press karena lebih kokoh.
- Menyadarkan masyarakat untuk tidak mengambil ikan di sungai dengan cara di setrum agar populasi ikan di sungai menjadi kembali banyak, sehingga Sero dan Biawak akan betah di sungai dan tidak masuk ke kolam ikan dan tidak pula masuk ke sawah minapadi warga. Tetapi yang nomor tiga ini memang sulit dilaksanakan terkecuali ada kesadaran warga masyarakat akan hal itu.
Jaya Terus Pertanian dan Perikanan Indonesia. (LV – PP)
Comment