Langsung Viral com – Inilah video pendidikan toleransi paling bergengsi dan bagus untuk disimak oleh seluruh kalangan apapun agama teman-teman. Di video ini dicontohkan ada seorang Kristiani yang diundang oleh seorang pemilik pesantren untuk melihat-lihat bahkan tinggal di pesantren selama beberapa hari. Dalam hari-hari tersebut, Non Muslim akan melihat bagaimana Islam sebenarnya itu terjadi. Dan berikut ini adalah cerita selengkapnya.
Ustadz Salman Alfarisi, pendiri dan pengelola pesantren. Kelahiran tanah Sumatera 34 tahun yang lalu ini telah menyelesaikan Program Pasca Sarjana di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat.
Tommy Limmm merupakan Youtuber terkenal. Tommy adalah keturunan China dan juga seorang Non Muslim.
Alasan Tommy Limmm ada di video ini adalah sebagai Tamu untuk menunjukkan Apa dan bagaimana Islam itu. Tommy akan menginap di pesantren Ruhama Al Fajar selama tiga hari berturut-turut dan akan menyaksikan sendiri bagaimana Islam itu sebenarnya.
Tommy Limmm mengaku bahwa alasan dia mau-mau nya ikutan Project Video ini adalah untuk menambah pengalaman, menambah wawasan dan dikarenakan dia itu non muslim, jadi pengetahuan dia tentang Muslim itu sedikit dan dia ingin tahu lebih dalam, lebih mengenal Islam, agar dia tidak salah menilai tentang Islam itu seperti apa gitu, terangnya.
Ketika sampai di Pondok Pesantren itu, Tommy dijamu makan siang dengan lalapan vegetarian seperti jamur. Juga ada telur ayam, ada sayur asem, juga daging ayam dan Gado-Gado.
Ustadz Salman juga mengucapkan terimakasih kepada Tommy yang telah mau datang ke Pesantrennya. Ketika makan, Tommy nanya-tanya ke Pak Ustadz tentang Belajar apa saja santri-santri yang ada di Pesantren itu? – Ustadz Salman Alfarisi menerangkan bahwa yang dipelajari di sana adalah Ilmu Agama Islam dan anak didik di pesantren itu belajar menghafal Al-Quran dan hadits.
Selain belajar ilmu agama islam, santri-santri di pesantren itu juga belajar tentang Entrepreneur dan mengambil bidang Pertanian dan Peternakan karena kedua bidang itu lebih mudah, terang Ustadz Salman.
Santri di pesantren itu juga diajarkan bagaimana karakter Nabawi, karakter Rasulullah SAW sehingga harapannya nanti alumni dari pesantren itu akan pandai Agama, Pandai cari rejeki dan karakternya baik.
Tommy ditanya tentang Intoleransi dalam beragama, dan beginilah terang dia: Jangan gara-gara kita agamanya A terus temenan juga harus sama yang agama A. Kita itu harus mulai mentoleransi untuk menerima teman-teman kita beragama apa, berbagai macam agama.
Tommy juga menerangkan, dia bingung dengan orang-orang yang suka menyamaratakan agama Islam itu adalah Teroris, menurut dia, tidak adil aja karena tidak ada kaitannya antara teroris dengan agama islam, jadi tidak bisa dipukul rata.
Ketika santri-santri dibangunkan untuk tahajud, maka Tommy pun mau tidak mau ikutan bangun dan keluar ruangan. Tommy curhat bahwa dia kedinginan karena bangun pagi-pagi banget itu. Tommy mengaku salut untuk orang-orang Muslim yang bisa shalat pagi-pagi karena dia tidak sanggup merinding kedinginan, terangnya.
Suatu hari, Tommy diajak oleh Ustadz Salman ikut Ngisi Kajian di Lebak Bulus, dan Tommy mengaku merasa Gugup dan takut. Soalnya dia tidak yakin apakah dia akan diterima atau ditolak.
“Saya merasa kalau selama ini yang mereka beritakan soal Islam Anti Toleran itu Salah, terang Tommy”.
Ada dialog yang menarik antara Tommy dengan Ustadz Salman yaitu ketika Tommy bertanya kepada Ustadz Salman, begini : “gimana cara kita menyikapi perbedaan yang gesekan itu keras?”
Jawaban Ustad begini : sederhana sekali, untuk mengatasi fanatisme, mengatasi gesekan itu, setiap individu umat beragama harus mau belajar mempelajari agama masing-masing dengan baik, dan harus memiliki kerendahan hati, oh ya ya saya islam dan saya yakin yang saya anut ini benar, tapi dia harus punya kerendahan hati, bahwa di luar sana ada agama lain dan mereka juga meyakini bahwa agama mereka itu benar. itulah makna luas dari saling menghargai.
Mau tahu kisah selengkapnya? teman-teman bisa menonton video yang ada di atas artikel berita ini. (LV – PP)
Comment